January 12, 2013

Perjalanan Sebuah Naskah Menjadi Buku

Tidak banyak orang yang tahu berapa lama sebuah naskah itu sampai menjadi buku.  Sebagian besar orang mengira membuat sebuah buku itu cepat dan saya juga dulu berpikir begitu.  Tapi setelah menjalaninya, ternyata banyak sekali tahap-tahapan naskah tersebut hingga menjadi sebuah buku.
  Secara singkat dapat dilihat di bawah ini:
  1. Berapa lama menuliskan naskah tersebut?  Sebulan, dua bulan atau lebih, semua itu tergantung pada penulisnya.  Yah semisalnya kita hitung butuh waktu sebulan untuk menulis dan self edit (sudah termasuk jika lagi tidak mood, atau sedang sibuk urusan lain).
  2. Kirim ke penerbit.  Lalu menunggu lagi sekitar 3-6 bulan apakah naskah kita itu diterima ataukah ditolak.  Biasanya ini tergantung kebijakan dari penerbit yang kita tuju.  Pernah juga ada yang setahun baru diberi tahu (kebayang yang nulis sudah lupa hehe).  Atau bahkan lebih jelek lagi alias tidak ada kabar berita sudah bertahun-tahun lamanya.  Wah disini saja kesabaran penulis sudah mulai diuji.  Banyak juga yang jadi patah semangat atau bahkan tidak mau menulis lagi.
  3. Setelah ada berita naskah diterima, kita harus menunggu lagi.  Yap, naskah kita akan digodog menjadi sebuah buku.  Mulai dari editing, layoutnya, pemilihan ilustrasi naskah juga cover, dan lain-lain tetek bengeknya.  Ini juga butuh waktu yang tidak singkat, bisa berbulan-bulan loh.  Walau kadang ada juga yang cepat.
  4. Apa setelah itu bisa langsung naik cetak?  Ternyata masih belum, karena harus menunggu antrian untuk terbit.  Antrian ini sudah diatur oleh penerbit dan biasanya sudah disesuaikan dengan tren pasar saat itu .  Misalnya buku genre A terbit dulu, atau novel anak yang terbit lebih dulu. Nah, masuk yang manakah buku kita. Kalau buku itu dapat antrian di depan ya bisa lebih cepat, tapi kalau tidak ya sabar menunggu hehe.
  5. Setelah menunggu cukup lama maka akhirnya terbit juga!  Silahkan jumlahkan saja berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah naskah menjadi buku.  Bisa tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, setahun, satu setengah tahun, dua tahun atau bahkan lebih. Jadi buku seperti ini.

Menunggu memang menjemukan, tapi setidaknya dapat juga dipakai untuk melatih kesabaran diri.   Dan biasanya kesabaran itu akan berbuah manis jika sudah melihat hasilnya berupa sebuah buku!  Nah, selama waktu menunggu, isilah lagi dengan membuat tulisan lain.  Yuk semangat!

No comments:

Post a Comment