May 23, 2012

Menulis Bisa Jadi Terapi

Menulis Bisa Jadi Terapi?

Judul yang aneh!  Masak iya begitu?  Terapi apa ya?
Memang bukan terapi sakit flu, bukan juga terapi keseleo hehe.  Pikiran sumpek, atau masalah bertumpuk yang kerap datang silih berganti tanpa permisi, dapat dihilangkan dengan menulis.  Tidak percaya?  Ayo dicoba!  Misalkan hati sedang penuh dengan amarah atau kekesalan terhadap suatu hal.  Kita tak bisa melampiaskannya dengan cara-cara yang buruk seperti memukul, menendang atau lainnya.  Malah yang ada tangan dan kaki kita bisa sakit sendiri.  Nah, daripada marah dan kesal, lebih baik tuliskan saja apa yang membuat kita kesal.    Tulis sebanyak-banyaknya sampai tangan lelah dan hati puas.  Tunggulah beberapa waktu, setelah semua kekesalan  tertuang dalam tulisan, dapat dipastikan hati kita menjadi lega  tentunya.

Hmm...lumayankan dengan menulis kekesalan itu berangsur hilang.  Lalu coretan tulisan itu jangan dibuang!  Wah, disana banyak manfaatnya loh.  Nah, jika hati sudah tenang lagi bacalah coretan amburadul itu.  Baca pelan-pelan dan berulang-ulang.  Apa yang didapat?  Banyak!  Coretan-coretan itu bisa menjadi sebuah cerita pendek.  Bisa satu, dua bahkan lebih, bahkan bisa jadi sebuah cerber atau novel kalau mau. Nah, lumayan bukan, ayo dicoba!

No comments:

Post a Comment